tag:blogger.com,1999:blog-10195222979895358872024-02-19T14:52:56.230-08:00Al - AminSejarah Islami & Kumpulan Hadist Nabi SAWArgo Merdiyansehttp://www.blogger.com/profile/00526046151709448410noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-1019522297989535887.post-29604644359410073942011-06-18T12:03:00.000-07:002011-06-18T12:03:48.931-07:00Menurunkan Kain Karena Sombong<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;"><span class="" id="result_box" lang="ar"><span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">وقال أبو</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">هريرة</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">رضي</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">:</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">قال</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">رسول الله</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">: الله</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">لن</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">ننظر بعين</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">الرحمة</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">يوم</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">القيامة</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">لمن</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">ارتدى</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif"></span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">قماش لل</span><span class="" title="Klik untuk terjemahan alternatif">فخر.</span></span></span> </div><br />
Abu Hurairah r.a berkata : Rasulullah SAW bersabda : Allah tidak akan melihat dengan rahmat pada hari kiamat kepada siapa yang memakai (menurunkan) kainnya karena sombong. (H.R Bukhari, Muslim)Argo Merdiyansehttp://www.blogger.com/profile/00526046151709448410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1019522297989535887.post-43086253465971843792011-06-16T12:25:00.000-07:002011-06-16T12:29:53.671-07:00Detik – detik RASULLAH Menjelang Sakaratul Maut<div style="text-align: justify;">Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan <b>RASUL-NYA</b>. </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pagi itu mesti langit telah menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu <b>RASULULLAH</b> dengan suara terbata memberikan petuah, “<i>Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan <b>ALLAH </b>dan cinta kasih – Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada – Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, <b>SUNNAH</b> dan <b>AL-QURAN</b>. Barang siapa mencintai <b>SUNNAH</b> ku, berarti mencintai aku dan kelak orang – orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surge bersama aku.”</i> Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata <b>RASULULLAH</b> yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. <b>Abu Bakar</b> menatap mata iru dengan berkaca-kaca, <b>Umar Bin Khatab</b> dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. <b>Ustman Bin Affan</b> menghela napas panjang dan <b>Ali Bin Abi Thalib</b> menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. “<b>RASULULLAH</b> akan meninggalkan kita semua,” desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala <b>Ali Bin Abi Thalib</b> dan <b>Fadhal</b> dengan sigap menangkap <b>RASULULLAH</b> yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir disana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Matahari kian tinggi, tapi pintu <b>RASULULLAH</b> masih tertutup. Sedang di dalamnya, <b>RASULULLAH</b> sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. <i>“Bolehkah saya masuk?”</i> tanyanya. Tapi<b> Fatimah Az-Zahra putri RASULULLAH</b> tidak mengizinkannya masuk, <i>“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” </i>kata <b>Fatimah</b> yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada <b>Fatimah</b>, <i>“Siapakah itu wahai anakku?”</i> <i>“Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya.”</i> Tutur<b> Fatimah</b> lembut. Lalu, <b>RASULULLAH</b> menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang. <i>“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan dunia. Dialah Malakul maut,”</i> kata <b>RASULULLAH, Fatimah</b> pun menahan ledakan tangisnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Malaikat maut datang menghampiri, tapi <b>RASULULLAH</b> menanyakan kenapa <b>Jibril a.s</b> tak ikut menyertai. Kemudian dipanggillah <b>Jibril</b> yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih <b>ALLAH</b> dan penghulu dunia ini.<i> “<b>Jibril</b>, jelaskan apa hak ku nanti di hadapan ALLAH?</i>” Tanya <b>RASULULLAH</b> dengan suara yang amat lemah. <i>“Pintu-pintu langit telah terbuka, para Malaikat telah menanti ruh mu. Semua surge terbuka lebar menanti kedatanganmu,”</i> kata <b>Jibril</b>. tapi itu ternyata tak membuat <b>RASULULLAH</b> lega, matanya masih penuh kecemasan. <i>“Engkau tidak senang mendengar kabar ini?”</i> Tanya <b>Jibril</b> lagi. <i>“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”</i> “Jangan khawatir, wahai <b>RASUL ALLAH</b>, aku pernah mendengar<b> ALLAH</b> berfirman kepadaku : <i>“Ku haramkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad SAW telah berada di dalamnya,”</i> kata <b>Jibril</b>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Detik-detik semakin dekat, saatnya<b> Izrail a.s</b> melakukan tugas. Perlahan ruh <b>RASULULLAH</b> ditarik. Tampak seluruh tubuh <b>RASULULLAH</b> bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. <i>“Jibril, betapa sakit sakatul maut ini.“</i> lirih <b>RASULULLAH</b> mengaduh. <b>Fatimah</b> terpejam, <b>Ali Bin Abi Thalib</b> yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan <b>Jibril</b> membuang muka. <i>“Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?”</i> Tanya <b>RASULULLAH</b> pada Malaikat pengantar wahyu itu. <i>“Siapakah yang tega, melihat kekasih <b>ALLAH</b> direnggut ajal,”</i> kata<b> Jibril.</b> Sebentar kemudian terdengar <b>RASULULLAH</b> memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "<u><i>Ya <b>ALLAH</b>, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.”</i></u> Badan <b>RASULULLAH</b> mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,<b> Ali Bin Abi Thalib</b> segera mendekatkan telinganya. <u><i>“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum, "peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah diantaramu.”</i></u></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. <b>Fatimah</b> menutupkan tangan di wajahnya, dan<b> Ali Bin Abi Thalib</b> kembali mendekatkan telinganya ke bibir <b>RASULULLAH</b> yang mulai kebiruan. <u><i>“Ummatii, Ummatii, Ummatiiii?”</i></u> – <u><i>“Umatku, Umatku, Umatku,”</i></u>.</div><div style="text-align: justify;">Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya???</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi</span></b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Betapa cintanya <b>RASULULLAH</b> kepada kita. Sudahkan timbul kesadaran pada diri kita untuk selalu mencintai <b>ALLAH</b> dan <b>RASUL</b> Nya, seperti <b>ALLAH</b> dan <b>RASUL</b> Nya mencintai kita???.</div>Argo Merdiyansehttp://www.blogger.com/profile/00526046151709448410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1019522297989535887.post-17905680107911738152011-06-12T07:22:00.000-07:002011-06-18T11:44:53.990-07:00Panjang Kain Tidak Melewati Mata Kaki<span style="font-size: large;"><span class="" id="result_box" lang="ar"><span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">وقال</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">بن عمر</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">: أن النبي</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">قال :</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">كل من</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">يقلل من</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">النسيج</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">تحت</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">الكعبين</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">بسبب الكبرياء</span><span class="" title="Klik untuk terjemahan alternatif">، والله لا</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">نرى</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">له</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">وجهة نظر</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">النعمة</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">يوم</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">القيامة.</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">ثم سأل</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">أبو بكر</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">: يا</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">رسول</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">الله</span><span class="" title="Klik untuk terjemahan alternatif">، والنسيج</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">بلدي</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">دائما</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">وصولا الى</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">ما تحت الكعبين</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">ما لم</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">أشاهد</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">حقا.</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">قال</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">الرسول :</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">أنت</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">لا تفعل ذلك</span> <span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">للفخر</span><span class="" title="Klik untuk terjemahan alternatif">.</span></span><i> </i></span><br />
<span style="font-size: large;"><i> </i></span><i>Ibnu Umar r.a berkata ; bersabda Nabi saw : Siapa yang menurunkan kainnya di bawah mata kaki karena sombong, Allah tidak melihat kepadanya dengan pandangan rahmat pada hari qiamat. Maka Abubakar bertanya : Ya Rasulullah, kain saya selalu turun ke bawah mata kaki kecuali jika saya jaga benar-benar. Berkata Nabi : Engkau tidak berbuat itu karena sombong</i>. (H.R : Bukhari, Muslim)Argo Merdiyansehttp://www.blogger.com/profile/00526046151709448410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1019522297989535887.post-44986096985148795302011-05-25T07:50:00.002-07:002011-06-12T07:24:41.988-07:00Panjang Lengan GamisAsma' binti Yazid Al-Anshoriyah r.a berkata : Adalah lengan baju Rasulullah SAW. hanya sampai ke pergelangan tangan. (Abu Dawud, Attirmidzi)Argo Merdiyansehttp://www.blogger.com/profile/00526046151709448410noreply@blogger.com0